Rabu, 14 September 2016

Tanya Jawab 105


Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
105

Pertanyaan :
Murid membaca buku-buku karya para Guru Sesepuh Aliran Sukhavati, di dalamnya tercantum bahwa praktisi pelafal Amituofo siang malam 24 jam, baik berjalan, berdiri, duduk dan berbaring, setiap saat tak terpisahkan dari lafalan Amituofo, bahkan saat tidur, dalam mimpi juga melafal Amituofo, dengan memiliki ketrampilan serupa ini, barulah memiliki harapan bisa terlahir ke Alam Sukhavati, kalau tidak, silap sedikit saja, maka jatuh kembali ke dalam enam alam tumimbal lahir.

Juga mengatakan meskipun sedang tidak melafal Amituofo namun di hati lafalan Amituofo senantiasa bergema. “Amitabha Sutra” menyebutkan “pikiran terfokus tak tergoyahkan”. Standar begini, murid masih berada amat jauh darinya, bagaimana sebaiknya? Mohon ceramahnya.

Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Praktisi senior jaman dulu berkata bahwa berhasil tidaknya seseorang terlahir ke Alam Sukhavati adalah tergantung ada atau tidaknya keyakinan dan tekad yang dimiliki; sedangkan tinggi rendahnya tingkatan Bunga Teratai yang dicapai adalah tergantung pada kedalaman atau kedangkalan ketrampilan melafal Amituofo yang dimiliki.

Dari sini dapat dilihat bahwa tak peduli dalam atau dangkalnya ketrampilan melafal Amituofo yang dimiliki, asalkan mempunyai keyakinan dan tekad, maka bisa berhasil terlahir ke Alam Sukhavati. Meskipun tingkatan Bunga Teratai itu ada tinggi rendahnya, tetapi begitu terlahir ke Alam Sukhavati, walaupun cuma bisa mencapai tingkatan paling rendah sekalipun, tetapi sudah berhasil keluar dari lingkaran tumimbal lahir.

Yang anda katakan tentang melafal Amituofo siang malam 24 jam berkesinambungan tak terputus, meskipun mulut sedang tidak melafal Amituofo, namun lafalan Amituofo akan terus bergema di batin, mencapai kondisi pikiran terfokus tak tergoyahkan, ini merupakan benih sebab untuk mencapai Bunga Teratai tingkatan teratas, kalau tidak sanggup mewujudkan tahapan ini, asalkan sempurna akan keyakinan dan tekad, setiap hari kebaktian pagi dan sore melafal Amituofo sebanyak ratusan bahkan ribuan lafalan, dengan demikian juga berkesempatan terlahir pada Bunga Teratai tingkatan menengah bagian bawah.     

Dipetik dari : Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
Penulis : Upasaka Li Bing-nan
Disusun oleh : Upasaka Ceng Qi-yun


淨土法門疑難問題解答
(一零五)

問 :  
弟子閱讀淨宗各祖師著作中說,念佛人在二六時中,不論行住坐臥念念不離阿彌陀佛,甚至睡覺做夢都要會念佛,有這樣的功夫,才有往生極樂世界的希望,否則一 念之差,便在六道輪迴。又說念而不念,不念而念。《阿彌陀經》說「一心不亂」。這樣的標準,弟子還離得很遠,怎麼辦?請開示。

李炳南老居士解答 :
古代的大德說:能否往生,就看這個人有 沒有信願;品位高低,就看這個人念佛功夫的深淺。由此看來,不管念佛功夫的深淺,只要有信願,就能夠往生。雖然有品位高低,但一旦往生,即使是下下品,也 已經擺脫輪迴,遠遠勝過在二十八天。居士所說的二六不斷、念而不念、一心不亂,都是上上品的因,做不到這個程度,只要具足信願,每天早晚念數百聲、數千 聲,中下品也有份。

文摘恭錄 : 淨土法門疑難問題解答
李炳南老居士原著
曾琦雲編譯