Selasa, 06 September 2016

Tanya Jawab 23



Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
23

Pertanyaan :
Suddhipanthaka memiliki akar kebijaksanaan yang rendah, mengapa Buddha Sakyamuni tidak mengajarinya melafal Amituofo saja, tapi malah mengajarinya melafal kata sapu?

Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Buddha Sakyamuni mengajari setiap makhluk, tidak memiliki sebuah metode yang tetap dan serupa, begitu melihat sapu, tanpa pikir panjang langsung diambilnya, di dalamnya terkandung makna mendalam yang tak terbayangkan.

Suddhipanthaka melafal dua aksara “sa-pu” saja bisa lupa, apalagi bila mengajarinya melafal Na-mo A-mi-tuo-fo yang terdiri dari enam aksara?

Meskipun melafal kata sapu, tetapi oleh karena Suddhipanthaka begitu tekun, menfokuskan pikiran melafalnya, khayalan tidak muncul, sehingga mencapai samadhi, dengan sebatang sapu tanpa rupa, menyapu bersih kekotoran batinnya.   
   
Dipetik dari : Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
Penulis : Upasaka Li Bing-nan
Disusun oleh : Upasaka Ceng Qi-yun


淨土法門疑難問題解答
(二十三)

問 : 周利槃陀伽,根性下愚,為什麼釋迦牟尼世尊不教他念阿彌陀佛,而教他念掃帚呢?

李炳南老居士解答 :
釋迦牟尼佛教化眾生,沒有一定的模式, 一眼看見掃帚就信手拈來,其中卻有不可思議的深刻含義。周利槃陀伽念掃帚兩個字,都記前忘後,何況念南無阿彌陀佛六字洪名呢?雖然是念掃帚,因為周利槃陀 伽勇猛精進,一心念誦,妄念不起,暗合道妙,即是三昧境界,正是一把無相掃帚,掃去心中凡塵。

文摘恭錄 : 淨土法門疑難問題解答
李炳南老居士原著
曾琦雲編譯