Minggu, 25 September 2016

Tanya Jawab 278


Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
278

Pertanyaan :
Aliran Dhyana mengajari orang agar jangan melekat pada rupa, tetapi Aliran Sukhavati malah mengajari orang agar melekat pada rupa, jadi mana yang benar?

Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Praktisi pemula manalah mengerti adanya rupa dan tidak adanya rupa, sehingga selalu saja melekat pada kekosongan (sunya) atau melekat pada wujud (rupa). Ketahuilah bahwa kemelekatan baik pada “sunya” maupun “rupa” haruslah dilenyapkan.  

Maka itu menasehati para praktisi pemula, janganlah terjebak ke dalam pengetahuan seperti ini, baik-baiklah melafal Amituofo, membangkitkan ketulusan bertekad lahir ke Alam Sukhavati, barulah bisa memperoleh pembebasan sejati.

Dipetik dari : Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
Penulis : Upasaka Li Bing-nan
Disusun oleh : Upasaka Ceng Qi-yun


淨土法門疑難問題解答
(二七八)

問 :  
禪宗教人不著相,淨宗教人從著相入手,到底最後要不要破相?在什麼時候破相最適宜?

李炳南老居士解答 :
初學之人,不明有相無相,往往執空或者 執有。要知道有見要破,空見也要破。既然學有深造,就應該知道真空不離妙有,妙有就是真空,空和有是不會分離的。如果你到了非有非空的境界,請問你還要破 個什麼?奉勸初學者,不要鑽進這些「學問」裏去,老實念佛,真心求往生,才能真正得到解脫。

文摘恭錄 : 淨土法門疑難問題解答
李炳南老居士原著
曾琦雲編譯