Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
175
Pertanyaan :
Meskipun secara
teori dikatakan bahwa melatih Pintu Dharma Tanah Suci, puluhan ribu yang
melatih puluhan ribu pula yang berhasil, bahkan juga tercatat banyak kisah para
praktisi yang berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.
Tetapi bila dilihat
secara keseluruhan, walaupun praktisi pelafal Amituofo itu banyak jumlahnya,
tetapi yang berhasil cuma sedikit. Oleh karena poin pentingnya terletak pada
“pikiran terfokus”, sungguh bukan merupakan hal yang gampang.
Pada jaman
berakhirnya Dharma ini, para makhluk memiliki akar kebijaksanaan yang rendah
dan dangkal, sulit mewujudkan “pikiran terfokus”, bahkan para praktisi yang
melatih metode Tanah Suci, akhirnya juga pasrah kembali menjalani penderitaan
tumimbal lahir.
Kalau begitu,
dibandingkan dengan pintu Dharma lainnya, Pintu Dharma Tanah Suci mana ada
keunggulannya?
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Pikiran terfokus itu
terbagi 2 yakni pikiran terfokus sementara dan pikiran terfokus berkesinambungan,
praktisi yang mampu mempertahankan pikiran terfokus berkesinambungan, maka
terlahir di Alam Sukhavati pada Bunga Teratai tingkatan teratas, sedangkan
praktisi yang pikiran terfokus-nya masih putus-putus (tidak berkesinambungan),
juga masih bisa mencapai Bunga Teratai tingkatan menengah bagian bawah.
Meskipun kondisi
batin “pikiran terfokus” ini sulit diperoleh, tetapi asalkan memiliki keyakinan
mendalam dan tekad bulat, senantiasa menfokuskan pikiran, saat menjelang ajal
tidak lupa, yakni pikiran tidak goyah, pasti bisa terlahir di Alam Sukhavati. Sutra
menyebutkan “pikiran terfokus tak tergoyahkan” adalah mengajari orang agar
memandang jauh ke depan, membuat persiapan yang penuh kepastian.
Banyak orang yang
gagal terlahir ke Alam Sukhavati adalah dikarenakan keyakinannya tidak benar,
tekadnya tidak bulat, pikiran sucinya juga selalu terputus, tidak mampu
senantiasa dibangkitkan. Orang-orang begini hatinya selalu terbang melayang,
tidak terfokus, berkeliaran ke sana kemari, tidak punya ketetapan hati, dengan
sendirinya tidak memiliki kesempatan terlahir ke Alam Sukhavati.
Melatih pintu
Dharma lainnya, harus memutuskan klesa (kekotoran batin), menemukan kembali
jiwa sejati, barulah bisa berhasil, maka itu disebut sebagai jalan yang sulit
diamalkan. Sedangkan melatih Pintu Dharma Tanah Suci, asalkan dapat
mengendalikan jiwa raga, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, maka dapat
terjalin dengan Buddha Amitabha, membawa serta karma terlahir ke Alam
Sukhavati, maka itu disebut sebagai jalan yang mudah diamalkan.
Praktisi senior
jaman dulu berkata : “Tidak perlu menggunakan tiga kalpa untuk menimbun berkah
dan kebijaksanaan, hanya dengan Namo Amituofo keluar dari Triloka”.
Jadi bila
dibandingkan dengan pintu Dharma lainnya, mana mungkin tidak ada keunggulannya?
Dipetik dari : Tanya Jawab
Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
Penulis : Upasaka Li Bing-nan
Disusun oleh : Upasaka Ceng Qi-yun
(一七五)
問 :
念佛法門在理論上雖然說萬修萬人去,並且記載了許多大德往生的實例。但從整體來看,念佛的人雖然多,往生的則萬中無一。因為它的重點在「一心」,實在不是 一件容易的事。末法眾生根機差,智慧淺,難以做到「一心」,絕大多數人不過僅僅能夠借念佛種種善根罷了,仍舊難逃輪迴之苦。既然是這樣,比起其他法門來, 淨土也沒有殊勝的地方。
李炳南老居士解答 :
一心有短暫和長久的分別,堅持得長久的 人就往生上品,中間有所間斷的,也不失為中下。雖然這種境界難得,果然深信切願,經常提起念頭,臨終不遺忘,也就是心不顛倒,一定可以往生。經上說「一心 不亂」是教人向上看,作最有把握的打算。許多人不能往生是因為他們信不真,願不切,淨念常常間斷,不能經常提起。這些人心不在焉,可東可西,搖擺不定,自 然就沒有往生的份了。修其他法門,必須斷盡疑惑,明心見性,才能成就,所以就叫做難行道。修淨宗只要約束身心,一心念佛,就能感應道交,帶業往生,所以說 是易行道。古代大德說:「不用三劫修福慧,只將六字出乾坤。」比起其他法門來,怎麼沒有殊勝的地方呢?
文摘恭錄 : 淨土法門疑難問題解答
李炳南老居士原著
曾琦雲編譯