Senin, 26 September 2016

Tanya Jawab 309


Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
309

Pertanyaan :
Sepanjang hidup melakukan kejahatan, saat menjelang ajal sepuluh lafalan sudah bisa terlahir ke Alam Sukhavati, kalau begitu, bisa berbuat jahat sesuka hati, sampai menjelang ajal nanti melafal saja sepuluh kali maka semua jadi beres, buat apa tiap hari bersusah payah melatih diri?

Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Orang yang saat menjelang ajal melafal sepuluh kali saja sudah berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, pada masa kehidupan lampaunya menanam akar kebajikan yang besar, tetapi oleh karena sesat sesaat, sehingga melakukan kejahatan.

Kalau bukan orang yang memiliki akar kebajikan yang besar, masa kehidupan sekarang tidak mungkin suka mendengar lafalan Amituofo, apalagi saat menjelang ajal di mana empat unsur berpisah, mengalami siksaan hebat, mana mungkin masih sanggup melafal Amituofo? 

Amitayurdhyana Sutra menyebutkan “dengan hati setulusnya” melafal Amituofo sepuluh kali, sudah bisa terlahir di Alam Sukhavati pada Bunga Teratai tingkatan bawah bagian bawah (paling rendah), tapi jangan meremehkan kata “dengan hati setulusnya”.

“Dengan hati setulusnya” adalah melepaskan segala kemelekatan, mengerahkan segenap perhatian. Sebagian orang saat menjelang ajal sulit menfokuskan pikiran, masih mendambakan ikatan kasih di dunia ini, bagaimana bisa melafal Amituofo dengan hati setulusnya? Pada saat begini kalau ada orang yang masih sanggup melafal Amituofo dengan hati setulusnya, pasti merupakan orang yang memiliki akar kebajikan yang besar.  

Maka itu, janganlah memiliki hati yang ingin mempertaruhkan keberuntungan, saat menjelang ajal melafal sepuluh lafalan dan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, bagi sebagian praktisi pada umumnya, kalau tidak tekun melatih diri pada waktu keseharian, saat menjelang ajal tidak berdaya terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, kalau tidak tekun bercocok tanam, mustahil ada hari panennya bukan?

Dipetik dari : Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
Penulis : Upasaka Li Bing-nan
Disusun oleh : Upasaka Ceng Qi-yun


淨土法門疑難問題解答
(三零九)

問 :  
一生作惡,臨終十念就能往生,那麼不妨只管作惡,等到臨終時再作十念就可以了,何必天天苦修呢?

李炳南老居士解答 :
臨終十念往生的人,是前世有大善根,只 因一時迷惑而造業。如果不是有大善根的人,在生時尚且不喜歡聽聞佛的名號,何況臨終時四大分離,萬苦千愁,怎麼還能念佛呢?觀經說臨終「至心」十念,就能 下品下生,但不要輕看了這「至心」二字。至心就是放下萬緣,徹底專一的意思,一般人到了臨終,都是妄念紛紛,留戀世情,怎麼還能至心念佛呢?這個時候如果 能至心念佛的人,一定就是有大善根的人。因此,你不要以僥倖心理,想在臨終十念往生,對於大多數人來說,沒有平時的辛勤努力,就無法在臨終安祥往生,沒有 耕耘,哪有收穫呢?

文摘恭錄 : 淨土法門疑難問題解答
李炳南老居士原著
曾琦雲編譯